Tuesday, April 28, 2009

Industri Seluler Indonesia Ranking 6 Dunia, Sebandingkah dengan Kualitasnya?

Belakangan ini, hampir satu setengah tahun berlalu jumlah pelanggan seluler indonesia semakin bertambah banyak. Lihat saja, Indonesia sekarang menjadi salah satu pasar terbesar dan strategis dalam industri seluler di dunia. Bahkan, Negara ini masuk dalam jajaran 6 besar daftar negara dengan jumlah pelanggan seluler terbanyak.

Menurut data Wireless Intelegent, jumlah pelanggan seluler di tanah air pada Quartal 2 tahun lalu berhasil mencapai jumlah 116.144.392. Sementara dikawasan Asia, Indonesia bahkan menduduki posisi tiga besar bersama Cina dan India. Kedua negara tersebut berturut-turut menduduki peringkat pertama dan kedua baik di Asia maupun di Dunia.
Cina memiliki jumlah pelanggan 585 juta dan India memiliki pelanggan seluler sekitar 291 juta pada Quartal 2 2008. Indonesia menggeser posisi Jepang dalam hal jumlah pengguna seluler di Asia Pasifik.
Akan tetapi industri seluler di Indonesia kualitasnya tidak sebanding dengan peringkat yang diraihnya dalam jumlah pelanggan. Masih banyak carut-marut dan hal-hal yang tak beres yang harus segera dibenahi. Coba lihat bagaimana tidak kesiapan operator dalam infrastruktur yang memadai yang mengakibatkan kualitas layanan yang tak kunjung membaik. Urusan BTS misalnya masih banyak menuai permasalahan. Baru-baru ini saja, sejumlah pemerintah daerah ramai-ramai menolak pemberian izin bagi para operator seluler untuk membangun BTS di wilayahnya.
Operator berkilah hal semacam itu menjadi hambatan dan kendala untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pelanggan. Sementara regulator mengklaim tak semua pemerintah daerah mempersulit masuknya operator ke wilayahnya.
Disisi pelayanan yang tak kunjung membaikkarena pertambahan jumlah pelanggan yang msaih belum ditunjang dengan infrastruktur yang memadai. Ini bisa terlihat dari merosotnya kualitas jaringan 3G operator yang membuat kualitas layanan data memburuk. Begitu pula dengan dengan tender BWA yang diharapkan bisa menunjang kebutuhan layanan data serta mendorong tarif murah malah justru di ulur-ulur oleh Pemerintah.
Berbagai permasalahan yang kompleks di dalam industri seluler di Indonesia seharusnya segera diatasi dengan serius supaya dengan bertambah banyaknya jumlah pelanggan bisa searah dengan kualitas yang diberikan oleh operator kepada pelanggan. Jadi bisnis di Industri seluler ini bisa membuat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan bagi Operator dan juga pelanggannya, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.

No comments: