Wednesday, April 1, 2009

Blackberry Storm Siap Tandingi iPhone


Storm dinilai sebagai smartphone inovatif karena memiliki layar sentuh yang bisa merespons sentuhan seperti tombol tradisional.

iPhone memiliki komponen sedikit daripada Storm. Karena itu, biaya material iPhone menjadi lebih murah daripada Storm. Firma riset iSuppli Corp selesai melakukan teardown (pembedahan) terhadap BlackBerry Storm produksi Research In Motion (RIM) LTd. Sejumlah fakta menarik terungkap dari analisis tersebut.

Antara lain, Apple Inc harus waspada karena iPhone kini menjumpai pesaing sekelas. Hingga akhir 2008, iPhone dianggap sebagai smartphone paling seksi di dunia karena memiliki layar sentuh multitouch (mampu merespons lebih dari satu jari). iSuppli mengungkapkan, Storm memang tidak memiliki layar sentuh multi-touch.

Namun, layar sentuh Storm tidak kalah fungsional daripada iPhone. iSuppli menjelaskan, Storm mampu menandingi pesona iPhone karena Storm memiliki layar sentuh yang memiliki mekanisme feedback layaknya tombol tradisional. Dengan layar sentuh itu, pengguna Storm seolah menekan tombol biasa ketika menekan tombol virtual di layar.

"Dengan layar sentuh yang memiliki mekanisme feedback, pengguna Storm bisa segera merasakan bahwa smartphone itu memahami perintah. Ini benar-benar inovasi dalam interaksi antara manusia dan mesin," ujar Principal Analyst Teardown Services iSuppli Corp Andrew Rassweiler.

Rassweiler menduga, RIM menanam layar sentuh ke dalam Storm karena memahami bahwa layar sentuh tradisional sesungguhnya tidak terlalu intuitif. Sebab, pengguna tidak bisa merasakan feedback dari layar ketika jari menyentuh layar. Para produsen selama ini berupaya menutupi kekurangan itu dengan suara. Saat layar sentuh disentuh, maka suara klik muncul dari smartphone.

Namun, suara saja ternyata cukup meyakinkan pengguna bahwa dia telah menekan tombol virtual yang benar pada layar smartphone. Dengan menyajikan feedback sentuhan, sekaligus suara, pada layar sentuh Storm, RIM dinilai mampu melangkah lebih maju daripada pesaing.

Termasuk daripada Apple, yang menjadi inovator cara interaksi manusia dengan komputer dengan menyajikan GUI (graphical user interface) pertama di komputer Macintosh pada 1983, dengan sistem operasi Lisa. Sebelumnya, manusia hanya berinteraksi dengan komputer melalui teks.

Layar multi-touch iPhone memperbaiki interaksi manusia dengan smartphone karena layar sentuh itu memudahkan pengguna melakukan navigasi. Karena teknologi multitouch tidak tersedia pada layar sentuh Storm, RIM menyiasati dengan penanaman tombol fisik sederhana di bawah layar sentuh.

Sayangnya, ukuran layar Storm sedikit lebih kecil daripada iPhone, yakni hanya 3,25 inci. Sementara layar iPhone adalah 3,5 inci. Dengan layar lebih kecil, pengguna Storm mendapatkan ruang pandang lebih sempit daripada pengguna iPhone ketika mengakses content. Analisis iSuppli tidak berhenti pada interface.

Usai mengupas layar sentuh Storm, iSuppli mulai membedah smartphone itu untuk mempelajari komponennya. Dari pembedahan itu terungkap, Apple ternyata lebih efisien daripada RIM dalam membangun smartphone. iSuppli menemukan, Storm memiliki total 1.177 buah komponen.

Adapun iPhone memiliki 1.116 komponen.Karena Storm memiliki lebih banyak komponen daripada iPhone, maka biaya material Storm pun menjadi lebih mahal. iSuppli mengungkapkan, biaya material untuk memproduksi satu unit Storm mencapai USD202,89.

Adapun biaya material untuk setiap unit iPhone (bermemori 8 GB) adalah USD174,33, alias USD28,56 lebih murah daripada Storm. Namun begitu, di AS Storm dan iPhone 3G 8 GB dijual dengan harga yang sama, yaitu USD199,99.

Harga resmi Storm di AS memang USD249,99. Namun, operator memberikan diskon USD50 sehingga harga Storm sama dengan iPhone 3G 8 GB. iSuppli memperkirakan, pada 2009 persaingan sengit di pasar smartphone tidak hanya akan diwarnai pertarungan iPhone dengan Storm. Sebab, baru-baru ini Palm Inc sudah memperkenalkan Pre.

No comments: